.

Kamis, 14 Juli 2011

Kubu M.Nur dan Kubu Rendra Sama-sama Menyusun Pengurus Arema!

foto: Rendra dgn M.Nur ketika masih berdampingan mengurus Arema
MALANG -  Disaat kepengurusan Arema dibawah kendali Rendra Kresna mulai menyusun organisasi untuk Yayasan, di pihak yang lain Muhammad Nur bersama notaris Benediktus Bosu juga mempersiapkan pembentukan pengurus Yayasan.
M. Nur yang didampingi Andi Darussalam menggandeng Eddy Rumpoko sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan. Termasuk pendiri Arema, Lucky Acub Zaenal dilibatkan sebagai Pembina Yayasan yang tengah dalam proses tersebut.
Meski belum diketahui pasti perkembangan proses pengurusan Yayasan tersebut, tampaknya dalam minggu-minggu ini, Benediktus Bosu intens untuk menyelesaikannya. Menyusul kuantitas pertemuan dengan pihak-pihak yang terkait semakin tinggi.
Terakhir kemarin siang, notaris yang akrab disapa Beni ini bertemu dengan Abriadi Muhara, Pelaksana Harian PT Arema Indonesia. Namun Abriadi saat dikonfirmasi mengaku, pertemuannya ini terkait penyelesain gaji dan bonus pemain.
’’Soal gaji dan sisa bonus untuk pemain segera kita lunasi sebelum tanggal 31 Juli atau sebelum kontrak pemain berakhir, jadi masih ada waktu dan pemain tidak perlu khawatir,’’ ungkap Abriadi tak menutup mata perihal ancaman pemain untuk hengkang.
’’Kita tidak bisa memaksa. Ini kita sedang mengupayakannya. Ini terkait dengan konflik di tingkat atas dan tidak melibatkan pemain,’’ sambung pria yang juga Ketua Panpel Arema ini menjawab kebingungan pemain selama ini.
Sementara itu, Beni mengaku apa yang dilakukannya saat ini semata-mata demi Arema. Sekalipun telah menimbulkan benturan ditingkat elit pengurus maupun di tingkat supporter, menurutnya bagian dari proses pendewasaan Arema.
’’Saya tidak pro kanan atau kiri. Saya lihat Arema ke depan. Ada benturan itu wajar, ini proses menuju kesempurnaan. Kita tidak mau main klaim, lihat saja nanti,’’ terang Beni saat dikonfirmasi Malang Post, kemarin sore.
’’Saya kira sebenarnya ini bisa ada titik temu. Kedua pimpinan daerah ini, saya rasa bisa legowo karena menuriu saya setiap ada permasalahan itu pasti ada hal positifnya. Kita harus lihat kedepan, semua pihak harus punya niat baik,’’ lanjutnya.
Notaris yang berkantor di Jalan Soekarno Hatta ini menegaskan, saat ini Arema dalam proses pendewasaan menuju kesempurnaan. Sehingga menurutnya wajar-wajar saja jika sampai terjadinya perbedaan pendapat.
’’Cuma bagaimana kita mengemas perbendaan pendapat ini untuk menjadi kekuatan baru, untuk masa depan Arema yang lebih baik. Itu intinya dari saya,’’ sebut Beni tak mau menjawab dengan pasti perihal proses pendirian Yayasan Arema itu.
Menurutnya, saat ini kedua belah pihak sudah sama-sama dalam upaya untuk cooling down. Jika kondisi ini terus berlanjut dalam rangka suasanya tetap kondusif, diakuinya bagus untuk perkembangan tim Arema kedepan.
’’Kalau semua pihak colling down, saya kira ini suasana paling bagus, karena kalau suasananya panas, jadi sulit. Saya lihat kenapa masing-masing pihak ini saling menahan diri, karena ada keinginan terbaik untuk bisa merangkul semua pihak,’’ jelasnya.
’’Menurut saya dengan colling down ini, suasana menjadi kondusif, dalam arti, dengan suasana keheningan ini, masing-maisng pihak bisa berpikir lebih tenang dan lebih obyektif untuk Arema kedepan,’’ pungkas Beni yang tampaknya kini diburu waktu untuk segera menyelesaikan legalitas Yayasan dibawah kendali Eddy Rumpoko. (bua)

sumber : Malang-Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar